Minggu, 04 Desember 2016

zikir pengobat sakit






DZIKIR PENENANG HATI DAN PENGOBAT SAKIT

 



Hasil gambar untuk zikir penenang hati



Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ...sedih bukan main ketika dokter mengatakan seorang ibu paruh baya  mengidap penyakit kanker payudara stadium III. Pegawai negeri sipil ini divonis, usianya tinggal 8 bulan lagi.
Peristiwa itu terjadi pada 1982. Sebagai upaya medis, Asih kemudian melakukan operasi. Karena kanker yang dideritanya sudah menjalar ke kel
enjar getah bening ketiak kanan. Usai operasi penyakitnya berangsur pulih.
Tetapi saat suaminya selingkuh, Asih mengalami stres yang berkepanjangan sehingga sakit di payudaranya kambuh lagi. Atas anjuran seorang sahabat, Asih bukan hanya melakukan perawatan medis, tapi juga ikut pengajian di salah satu majelis taklim di Jakarta. Di sini ia memperoleh tuntunan doa dan zikir untuk menenangkan batinnya.
Dari sini batin Asih menjadi ‘kaya’. Ia memperoleh keyakinan, jika mendapat cobaan dan kita bertawakal kepada-Nya, maka Allah akan memberikan jalan keluar. Asih pun berusaha. Hari-harinya diisi dengan banyak melakukan sholat dan berzikir.
Upaya Asih tidak sia-sia. Dua tahun kemudian Asih merasa tubuhnya semakin sehat. Pemeriksaan terakhir, membuat Asih hamper-hampir tak percaya. Ia dinyatakan sembuh total dan bisa menikmati hidup lebih panjang. Ini memang mengejutkan. Karena beberapa bulan sebelumnya, ketika ia memeriksakan penyakit nya ke sebuah rumah sakit kanker di Jepang, dokter memvonis kankernya telah mencapai stadium IV. Umurnya pun diperhitungkan hanya dalam hitungan bulan.
Pengalaman Asih cuma sepenggal contoh bagaimana kekuatan zikir membangun harapan sekaligus kepasrahan diri seseorang kepada Allah SWT. Zikir menjadi terapi psikoreligius.
Zikir sebagaimana sholat, merupakan sebuah media untuk mendekatkan diri kepada Allah, Pencipta langit dan bumi. Makna zikir bukan sebatas pada ucapan zikir itu sendiri. Zikir adalah segala ucapan dan perbuatan seseorang di jalan Allah. Setiap hari minimal kita melakukan lima kali zikir, yaitu saat sholat. Namun sebenarnya zikir bisa dilakukan dimanapun dan dalam keadaan apapun.

Mencegah Dan Mengobati Penyakit ..
Kemampuan seseorang mendekatkan diri kepada Allah merupakan hakikat dari zikir. Doa dan zikir merupakan salah satu bentuk komitmen keberagamaan seseorang. Manfaat zikir telah dibuktikan oleh banyak ilmuwan di berbagai belahan dunia.
Dr. Francis Keefe, peneliti dari Duke University Medical School, North Carolina, Amerika Serikat, dalam sebuah tulisannya di The Journal of Pain, April 2001, mengulas hasil penelitiannya tentang efek beragama dalam mengatasi nyeri artritis rematik.
Diagnosanya pada 35 penderita artritis rematik membuktikan bila pasien yang taat dan dekat dengan Tuhan lebih mampu mengatasi rasa nyerinya. Kata Francis, beragama membuat orang mampu mengatasi rasa bersalah, menghilangkan pikiran buruk, dan meraih ketenangan hidup.
Hal yang sama diungkapkan pula oleh Comstock, dalam Journal of Chronic Diseases, 1972. Bahwa orang yang melakukan kegiatan zikir dan doa secara teratur ternyata risiko kematian akibat penyakit jantung koroner lebih rendah 50 persen. Sementara kematian akibat emphysema (penggelembungan paru) lebih randah 56 persen, kematian akibat Cirrhois Hepatis (pengerasan hati) lebih rendah 74 persen, dan kematian akibat bunuh diri lebih rendah 53 persen. Selain itu, zikir dan doa bisa membuat usia hidup penderita HIV/AIDS lebih panjang.

Kunci Ketenangan Jiwa ...
Manusia seringkali terlibat dalam kegelisahan. Padahal kegelisahan adalah awal datangnya penyakit. Seluruh kegelisahan itu bisa diatasi dengan berzikir. "Zikir merupakan kunci ketenangan," ujar KH Abdullah Gymnastiar.
Menurut Aa’ Gym, setiap gerak kita bisa dibarengi dengan zikir kepada Allah. Jika itu dilakukan, kita akan tenang dalam melakukan sesuatu. Namun, yang terbaik dari zikir adalah memahami apa yang diucapkan dan bisa merefleksikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Iman dan kekuatan zikir bisa menjadi stabilisator jiwa, sehingga seseorang selalu diliputi ketenangan dan ketenteraman. Seorang mukmin tidak akan gembira berlebihan, atau hanyut dalam duka berkepanjangan. Seperti sabda Rasulullah SAW: "Sungguh ajaib orang yang beriman. Bila diberi karunia ia bersyukur dan itu baik untuknya. Bila diberi musibah ia bersabar dan itu baik untuknya".

Kata Rasulullah SAW, ada ucapan zikir yang ringan diucapkan tapi berat timbangan kebaikannya, yaitu :
 subhanallah, walhamdulillah, wa laa ilaaha ilallah, wallahu akbar.
Mengacu pada ilmu kedokteran jiwa saat ini, ditemukan adanya hubungan antara jiwa,saraf, dan kelenjar hormon. Cabang ilmu yang mempelajari masalah ini adalah psiko-neuro-endokrinologi. Doa dan zikir dalam ilmu kedokteran jiwa menjadi terapi psikiatrik. Hal ini karena kemampuan doa dan zikir dalam menenangkan hati sehingga kerja hormone menjadi sempurna dan tubuh pun sehat.
Manusia modern kerap hidup dalam ketergesaan, tekanan waktu, serta himpitan target. Kapan dan dimanapun ia dibayang-bayangi tekanan itu. Ketika target tidak tercapai, ia kelabakan dan stres. Dari sinilah rupa-rupa penyakit akan menggerogoti tubuh, seperti susah tidur sampai yang paling serius seperti kanker.
Semua ancaman itu tidak akan terjadi jika kita mampu mengelola hati. Yakinlah, apa yang ditentukan Allah untuk kita, tidak akan lepas dari tangan kita. Sebaliknya, apa yang tidak ditentukan Allah untuk kita, tidak akan mampu kita meraihnya, sekuat apapun kita berusaha. Pasti ada hikmah dibalik setiap ketentuan-Nya.
Ketenangan hati kita akan berbuah pada cara pandang yang positif atas berbagai persoalan yang kita hadapi. Ini merupakan bekal hidup yang paling berharga, untuk menjaga kesehatan fisik dan meraih ketenangan hidup.

Zikir Along The Way ..
Kita perlu menyempatkan waktu khusus untuk berzikir, berdoa, dan bermunajat kepada-Nya. Selebihnya, kita bisa melakukannya kapan saja dan di mana saja.

Seusai Sholat ..
Sempatkan untuk berzikir seusai sholat, terutama sholat fardhu. Pusatkan konsentrasi pada bacaan yang kita lantunkan dari dalam hati. Kita akhiri dengan membaca doa. Akan lebih bagus lagi jika kita ikuti dengan membaca beberapa ayat Al-Qur’an.

Awali dengan Basmalah ..
Kita awali kegiatan kita hari ini, saat melangkahkan kaki ke luar rumah, dengan membaca "Bismillahi tawwakaltu ‘ala Allahi, la haula wala quwwata ilaabillah". Dengan menyebut asma Allah, aku bertawakal kepada-Nya, tidak ada daya upaya dan kekuatan apapun kecuali dari Allah.
Di setiap kita memulai kegiatan, kita awali dengan membaca basmalah: bismillahi ar rahman ar rahim. Menurut Quraish Shihab, seraya membaca basmalah, kita menyadari sepenuhnya bahwa kita tidak dapat melakukan sesuatu kecuali atas izin dan pertolongan-Nya, dan kita melakukan segalanya semata karena Allah.
Di jalan, dimanapun saat kita meluncur di keramaian jalan, mungkin kita sudah disibukkan oleh komunikasi dengan atasan atau kolega. Di sela itu, lantunkanlah zikir kepada-Nya. Subhanallah, walhamdulillah, wa laa ilaaha ilallah, wallahu akbar. Mahasuci Allah, segala puji hanya untuk Allah, tiada yang patut disembah kecuali Allah, dan Allah Mahabesar. Ini akan memberi dampak yang sangat positif, ketimbang kita membiarkan diri sewot oleh kemacetan, marah, mengumpat, memencet klakson keras-keras. Perilaku semacam ini justru akan membuat jantung berdegup lebih kencang dan menumpuk benih stres.
Di sela-sela pekerjaan, saat menunggu giliran, saat waktu luang, selalu sempatkan untuk berzikir.

Akhiri dengan Hamdalah ...
Kita syukuri sekecil apapun hasil yang kita capai, dengan mengucap puji kepada Allah. Ini akan membersihkan hati kita dari penyakit takabur dan sombong.

Menjelang Tidur ..
Kita akhiri hari ini dengan menuju peraduan, beristirahat tidur. Sebelum mata terlelap, kita muhasabah, introspeksi, menghitung apa yang telah kita lakukan hari ini. Jangan-jangan kita menumpuk lagi dosa sepanjang hari ini. Untuk itu kita beristighfar, lalu membaca doa tidur.

Sholat Malam ..
"Wa minal laili fatahajjad bihi nafilatallaka". Dan pada sebagian malam, bertahajjudlah sebagai ibadah tambahan bagimu. Meski statusnya adalah ibadah tambahan, tapi tahajjud menduduki posisi istimewa.
Pertama, karena dikerjakan di tengah malam, ketika tidur adalah sebuah kenikmatan tiada tara, dan bangun adalah sebuah kesulitan yang luar biasa. Kedua, Allah menjanjikan pahala besar dan kemakbulan doa.
Di keheningan malam inilah, kita mengerjakan sholat, berzikir sepuas hati, berdoa dan bermunajat kepada-Nya. Seolah kita berdialog langsung dengan Allah. Kita adukan semua persoalan kepada Allah, seraya menyadari betapa banyak dosa yang telah kita perbuat. Kita mohon ampun, sekaligus mohon dibukakan pintu rahmat, kemudahan, dan kelancaran atas segala urusan.
Semoga bermanfaat dan penuh Kebarokahan dari Allah ...
Wallahua’lam bish Shawwab ....
Barakallahufikum ....

... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...
Hasil gambar untuk cara menjaga silaturahmi




·         Ketika Anda memutuskan untuk menikah, tentunya langkah pertama yang harus Anda dan pasangan lakukan adalah menyatuhkan kedua keluarga besar, baik keluarga besar dari pihak Anda maupun keluarga besar pasangan Anda. Setelah menikah, dan menjadi bagian dari keluarga besar pasangan Anda, Anda maupun pasangan Anda memiliki kewajiban untuk dapat saling menjaga hubungan silaturahmi dengan baik di antara semua keluarga besar Anda berdua. Sesibuk apapun Anda berdua, lakukan tips berikut demi kebaikan semuanya:
·         1. Sesekali menelpon
Meskipun telah dipadati dengan banyak aktivitas dalam kehidupan pernikahan Anda pribadi, bukan berarti Anda dapat mengacuhkan keluarga besar Anda, terutama, orangtua, saudara kandung, mertua atau ipar-ipar Anda. Cara pertama yang dapat Anda lakukan untuk tetap mempertahankan silaturahmi dengan keluarga besar Anda adalah dengan cara sesekali menelpon mereka untuk sekedar menanyakan kabar mereka. Tidak perlu setiap saat melakukan ini, cukup sesekali saja jika Anda sibuk. Setidaknya ketika Anda telah mencoba menanyakan kabar mereka, mereka akan senang karena merasa diperhatikan oleh keluarganya.
·         2. Pesan singkat
Cara kedua yang dapat Anda lakukan adalah dengan mengirim pesan singkat pada mereka. Pesan singkat hampir sama halnya dengan telepon, Anda dapat menanyakan kabar mereka sesering mungkin. Lakukanlah ini di sela-sela kesibukan Anda. Anda hanya perlu meluangkan waktu selama beberapa menit untuk mengetik pesan singkat yang berisi perhatian bagi keluarga besar Anda.
·         3. Buat group chatting
Saat ini banyak aplikasi chatting yang dapat memudahkan orang untuk berkomunikasi tanpa batas di seluruh dunia, misalnya, Whatsapp, Line, Blackberry, KakaoTalk, dan masih banyak lagi. Dengan membuat group menggunakan aplikasi-aplikasi ini, dapat membuat hubungan keluarga besar Anda tetap terjaga, baik bagi keluarga yang tinggal tidak jauh dari Anda berada atau bahkan mereka yang tinggal di luar negri.
·         4. Kunjungan
Cara keempat yang mesti sering Anda lakukan ketika ingin menjaga silahturahmi dengan keluarga besar Anda adalah dengan sesekali mengunjungi mereka. Terutama mengunjungi orangtua, mertua atau kakek nenek Anda berdua. Mengunjungi orang yang lebih tua dari kita sangat dianjurkan karena ini dipandang sebagai bentuk perhatian dan rasa hormat terhadap mereka. Untuk itu, pastikan Anda berdua meluangkan waktu untuk dapat mewujudkan ini terutama pada pada akhir pekan atau hari libur.
·         5. Membuat acara keluarga dengan rutin
Cara terakhir yang perlu Anda berdua lakukan adalah dengan membuat acara keluarga yang rutin diadakan setiap tahun, misalnya kumpul bersama saat hari raya besar seperti atau saat ulang tahun salah satu anggota keluarga.
Luangkan waktu sejenak dan bagikan!

makalah asuhan keperawatan Hernia




BAB  I
PENDAHULUAN

A.    LatarBelakang.
Penyakit hernia, atau yang lebih dikenal dengan turun berok, adalah penyakit akibat turunnya buah zakar seiring melemahnya lapisan otot dinding perut. Penderita hernia, memang kebanyakan laki-laki, terutama anak-anak. Kebanyakan penderitanya akan merasakan nyeri, jika terjadi infeksi di dalamnya, misalnya, jika anak-anak penderitanya terlalu aktif SBerasal dari bahasa Latin, herniae, yaitu menonjolnya isi suatu rongga melalui jaringan ikat tipis yang lemah pada dinding rongga. Dinding rongga yang lemah itu membentuk suatu kantong dengan pintu berupa cincin. Gangguan ini sering terjadi di daerah perut dengan isi yang keluar berupa bagian dari usus.Hernia yang terjadi pada anak-anak, lebih disebabkan karena kurang sempurnanya procesus vaginalis untuk menutup seiring dengan turunnya testis  atau buah zakar. Sementara pada orang dewasa, karena adanya tekanan yang tinggi dalam rongga perut dan karena faktor usia yang menyebabkan lemahnya otot dinding perut.Penyakit hernia banyak diderita oleh orang yang tinggal didaerah perkotaan yang notabene yang penuh dengan aktivitas maupun kesibukan dimana aktivitas tersebut membutuhkan stamina  yang tinggi. Jika stamina kurang bagus dan terus dipaksakan maka, penyakit hernia akan segera menghinggapinya.Penjelasan mengenai penyakit hernia dan proses keperawatannya akan dibahas pada bab selanjutnya.
B.       Tujuan Penulisan.
Tujuan yang ingin dicapai penulis dengan penulisan makalah ini adalah :
1.    Tujuan umum:
Memberikan informasi dan menambah wawasan tentang asuhan keperawatan Hernia secara komprehensif.
2.    Tujuan khusus:
a.       Mengetahui pengertian hernia
b.      Mengetahui klasifikasi hernia
c.       Mengetahui etiologi hernia
d.      Mengetahui tanda dan gejala hernia
e.       Mengetahui patofisiologi hernia
f.       Mengetahui pathway hernia
g.      Mengetahui komplikasi hrrnia,
h.      Mengetahui pemeriksaan penunjang penyakit hernia,
i.        Mengetahui  penatalaksanaan penyakit hernia,
C.        Manfaat Penulisan.
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak, khususnya kepada mahasiswa Akper untuk menambah pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan Penyakit  Hernia.  Manfaat lain dari penulisan makalah ini adalah dengan adanya penulisan makalah ini diharapkan masyarakat umum dapat melakukan asuhan keperawatan secara mandiri dalam menangani pasien dengan Hernia.



BAB II
Tinjauan Teori
A.Pengertin                           
Hernia adalah suatu penonjolan isi suatu rongga melalui pembukaan yang abnormal atau kelemahannya suatu area dari suatu dinding pada rongga dimana ia terisi secara normal (Lewis,SM, 2003).
Hernia inguinalis adalah hernia yang melalui anulus inguinalis internus/lateralis menelusuri kanalis inguinalis dan keluar rongga abdomen melalui anulus inguinalis externa/medialis (Mansjoer A,dkk 2000).
Hernia inguinalis adalah prolaps sebagian usus ke dalam anulus inginalis di atas kantong skrotum, disebabkan oleh kelemahan atau kegagalan menutup yang bersifat kongenital. ( Cecily L. Betz, 2004).
Hernia Inguinalis adalah  suatu penonjolan kandungan ruangan tubuh melalui dinding yang dalam keadaan normal tertutup (Ignatavicus,dkk 2004).

B.    Klasifikasi
a.Menurut lokalisasi
1.      Hernia Inguinalis
Indirek: batang usus melewati cincin abdomen dan mengikuti saluran spermamasuk ke dalam kanalis inguinalis
Direk: batang usus melewati dinding inguinalis bagian posterior 
2.      Hernia Diafragma
Hernia yang melalui diafragma
3.      Hernia Umbilikal
Batang usus melewati cincin umbilical
4.      Hernia Femoralis
Batang usus melewati femoral ke bawah ke dalam kanalis femoralis
5.      Hernia Scrotalis
Batang usus yang masuk ke dalam kantong skrotum
b.Hernia insisi menurut sifatnya

1. Hernia Reponibel
Isi hernia dapat keluar masuk, usus keluar jika mengedan, dan masuk jika berbaring atau   didorong masuk, tidak ada keluhan nyeri/gejala
2. Hernia Ireponibel
Kantong hernia tidak dapat dikembalikan ke dalam rongga, ini disebabkan oleh perlekatan isi kantong pada peritoneal
3. Hernia Inkaserada/Hernia Stragulata
Isi hernia terjepit oleh cincin hernia/terperangkap, tidak dapat kembali ke dalamrongga perut
C..    Etiologi
a)      Kngenital/cacat bawaanSejak kecil sudah ada, prosesnya terjadi intrauteri, berupa kegagalan perkembangan
b)      Hrediter (kelainan dalam keturunan)
c)      Umur (hernia dijumpai pda semua umur)
d)     Jenis kelamin, Lebih banyak terjadi pada laki-laki dibandingkan dengan wanita
e)      Didapat, seperti mengedan terlalu kuat, mengangkat barang-barang yang berat

D.  Tanda dan  Gejala Klinis
a.  Adanya benjolan di daerah inguinal
b. Benjolan biasa mengecil atau menghilang.
c.  Benjolan akan muncul bila adanya peningkatan tekanan intra abdominal.
d. Rasa nyeri , mual muntah bila ada komplikasi.
e. Sebagian besar tidak memberikan keluhan.

E.     Patofisiologi
Hernia inguinalis indireksa sebagian besar mempunyai dasar kangenital karena penonjolan dari prossesus vaginalis peritonei atau penonjolan peritoneum yang disebabkan oleh penurunan testis yang menarik peritoneum ke daerah skrotum.
Pada bayi yang sudah lahir, umumnya prossesus ini telah mengalami abliterasi sehingga isi rongga perut tidak dapat melalui knalis tersegut. Bila prosseus terbuka terus (karena tidak mengalami obliterasi), akan timbul hernia inguinalis lateralis longenital.
Pada orang tua kanalis tersebut telah menutup, namun karena menciptakan lokus minoris resistensie maka pada keadaan yang menyebabkan tekanan intra abdominal meningkat, kanal tersebut dapat terbuka kembali dan timbul hernia inguinalis lateralis akuisita.
Setiap kondisi yang menyebabkan tekanan intra abdominal memegang peranan untuk timbulnya dan membesarnya hernia.
       (Nettina,2001)

F.Komplikasi

1.       Terjadi perlekatan antara isi hernia dengan kantong hernia, sehingga isi hernia tidak dapat dimasukkan kembali (hernia inguinalis lateralis ireponibilis). Pada keadaan ini belum ada gangguan penyaluran isi usus.
2.       Terjadi penekanan pada cincin hernia, akibatnya makin banyak usus yang masuk. Cincin hernia menjadi relatif sempit dan dapat menimbulkan gangguan penyaluran isi usus. Keadaan ini disebut hernia inguinalis lateralis incarcerata.
3.       Bila incarcerata dibiarkan, maka timbul edema sehingga terjadi penekanan pembuluh darah dan terjadi nekrosis. Keadaan ini disebut hernia inguinalis lateralis strangulata.
4.       Timbul edema bila terjadi obstruksi usus yang kemudian menekan pembuluh darah dan kemudian timbul nekrosis.
5.       Bila terjadi penyumbatan dan perdarahan akan timbul perut kembung, muntah dan obstipasi.
6.       Kerusakan pada pasokan darah, testis atau saraf jika pasien laki-laki,
7.       Pendarahan yang berlebihan/infeksi luka bedah,
8.       Komplikasi lama merupakan atropi testis karena lesi.
9.       Bila isi perut terjepit dapat terjadi: shock, demam, asidosis metabolik, abses.

G.    Pemeriksaan Penunjang
a.  Thumb test (Dengan menekan Anulus internus dan klien mengejan) tidak di dapatkan benjolan keluar.
b. Finger test (test invaginasi jari lewat skrotum ke dalam inguinalis penderita mengejar) akan terasa benjolan pada jari.
c. Zremant test (Tangan kanan jari II menekan Anulus internus kanan, jari III menekan Anulus Ekternus kanan, jari IV menekan fasa ovalis kanan, penderita mengejar) akan adanya dorongan pada jari II.

H.    Penatalaksaan
1.      Manajemen medis,
Setiap penderita hernia inguinalis lateralis selalu harus diobati dengan jalan pembedahan. Pembedahan secepat mungkin setelah diagnosa ditegakkan. Adapun prinsip pembedahan hernia inguinalis lateralis adalah :
  a Herniotomy : membuang kantong hernia, ini terutama pada anak – anak karena dasarnya        dalah kongenital tanpa adanya kelemahandinding perut.
   b. Herniorrhaphy : membuang kantong hernia disertai tindakan bedah plastik untuk memperkuat dinding perut bagian bawah di belakangkanalis inguinalis.
c. Pada pasien yang didapatkan kontraindikasi pembedahan atau menolak dilakukan pembedahan dapat dianjurkan untuk memakai sabuk hernia (truss). Sabuk itu dipakai waktu pagi dimana penderita aktif dan dilepas pada waktu istirahat (malam).

a.       Terapi konservatif/non bedah meliputi :
·         Pengguanaan alat penyangga bersifat sementara seperti pemakaian sabuk/korset pada hernia ventralis.
·         Dilakukan reposisi postural pada pasien dengan Hernia inkaseata yang tidak menunjukkan gejala sistemik.
·         Pengobatan dengan pemberian obat penawar nyeri, misalnya Asetaminofen, antibiotic untuk membasmi infeksi, dan obat pelunak tinja untuk mencegah sembelit.
·         Diet cairan sampai saluran gastrointestinal berfungsi lagi, kemudian makan dengan gizi seimbang dan tinggi protein untuk mempercepat sembelit dan mengadan selama BAB, hindari kopi, teh, coklat, cola, minuman beralkohol yang dapat memperburuk gejala-gejala.
·         Hindari aktivitas-aktivitas yang  berat.                                                                   
b.      Terapi umum adalah terapi operatif.                 
Tindakan bedah pada hernia ini disebut herniotomi (memotong hernia dan herniorafi (menjahit kantong hernia). Pada bedah efektif manalis dibuka, isi hernia dimasukkan,kantong diikat dan dilakukan “bassin plasty” untuk memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis.
Pada bedah darurat, maka prinsipnya seperti bedah efektif. Cincin hernia langsung dicari dan dipotong. Usus dilihat apakah vital/tidak. Bila tidak dikembalikan ke rongga perut dan bila tidak dilakukan reseksi usus dan anastomoi
2.      Manajemen keperawatana.
1.      Meninggikan kaki tepat tidur dengan posisi kaki pasien lebih tinggi dari kepala untuk mengembalikan isi hernia ke rongga asalnya.
2.      Memberikan posisi yang nyaman .
3.      Kolaborasi(memberikan obat sesuai indikasi dan mengusulkan untuk di lakukan pembedahan )
4.      Penyuluhan
5.      Menganjurkan pasien untuk tidak mengangkat benda berat
6.      Pengedanan yang di paksakan tidak diperbolehkan
7.      Segera melapor atau kontrol ke tempat pelayanan kesehatan bila ada gejala hernia

BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN HERNIA           
A.    Pengkajian
a.       Pengumpulan data
b.      Identitas klien
Meliputi nama, unsure, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekrjaan, no register, diagnosa medis, dan tanggal MRS.
    c.Keluhan utama
Adanya benjolan di inguinalis masuk bila klien tidur dan klien mengejar, menangis, berdiri, mual – mual, muntah. Bila adanya komplikasi ini menciptakan gejala klinis yang khas pada penderita HIL
           
d.Riwayat keseatan lalu   
Biasanya kx dengan HIL akan mengalami penyakit kronis sebelumnya. Missal : adanya batuk kronis, gangguan proses kencing (BPH). Kontipasi kronis, ascites yang semuanya itu merupakan factor predis posisi meningkatnya tekanan intra abdominal.

     e.Riwayat kesehatan sekarang
Pada umunya penderita mengeluh merasa adanya benjolan di selangkangan / di daerah lipatan pada benjolan itu timbul bila penderita berdiri lama, menangis, mengejar waktu defekasi atau miksi mengangkat benda berat dsb, sehingga ditemukan rasa nyeri pada benjolan tersebut. Selain itu juga di dapatkan adanya gejala lain seperti mual dan muntah akibat dari peningkatan tekanan intra abdominal.

f.Riwayat kesehatam keluarga
Adakah anggota keluarga yang menderita penyakit HIL atau penyakit menular lainnya.

g.Pemeriksaan fisik
Keadaan umum
Kesadaran, GCS, Vital sigh, bb dan Tb


    h.Pemeriksaan laboratorium
Analisah slarah, untuk mengetahui jumlah darah seluruhnya Hb faal hemostasis, dan jumlah lekosit.
Analisah urin untuk mengetahui adanya infeksi saluran kencing.

i.Pemeriksaan penunjang
foto thorax, untuk mengetahui keadaan dari jantung dan paru.
Pemeriksaan ECG, dilakukan pada pasien yang berusia³ 45 th


B.     DIAGNOSA KEPERAWATAN

1.      Gangguan rasa nyaman (nyeri) b/d adanya insisi dari pembedahan dan trauma jaringan.
2.      Potensial terjadi infeksi b/d adanya luka insisi pada operasi.
3.      Gangguan mobilitas fisik b/d nyeri
4.      Ancretas b/d kurangnya pengetahuan klien tentang penyakitnya.
5.      Gangguan eliminasi urine: Retensi urin b/d pengaruh anasthesi.       

a.post operasi
1.      Nyeri berhubungan dengan trauma jaringan (usus terjepit)
2.      Nyeri berhubungan dengan trauma jaringan post-op (insisi bedah)
3.      Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan hemorargi.
4.      Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan primer.
5.      Resiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna makanan.
6.      Ansietas/ketakutan berhubungan dengan perubahan status kesehatan.
7.      Intoleransi aktifitas berhubungan dengan respon tubuh akibat luka post-op.
8.      Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum.
b. Pre oprasi
1.Ansietas berhubungan dengankurangnya informasi, ditandai dengan: ekspresi wajah tegang dan pucat, respirasi, nadi, tekanan darah meningkat
2. Nyeri berhubungan dengan spasme otot, ditandai dengan: wajah tampak meringis,   nyeri pada palpasi.
C.INTERVENSI          
A.Gangguan rasa nyaman (nyeri) s/d adanya insisi dari pembedahan dan trauma    jaringan.
    Tujuan : rasa nyeri berkurang dan rasa nyaman terpenuhi dalam waktu 3x24 jam.
    Kriteria :
1.kx mengungkapkan myeri berkurang
2.kx bebas dari rasa nyeri
3.Ekspresi wajah tenang dan santai
4.kx dapat tidur dan istirahat dengan nyaman
Rencan:Melakukan pendekatan pada klien dan keluarga dengan komunikasi yang baik.
1.      R/ : Dengan komunikasi yang baik akan memudahkan kita dalam melaksanakan asuhan keperawatan sehingga px & kiq lebih kooperatif
a.       Catat lokasi, intensitas, durasi dan penyebaran rasa nyeri
2.      R/ : Mengetahui perkembangan nyeri dan tanda – tanda nyeri hebat sehingga dapat menentukan tindakan selanjutnya.
a.       Beri penjelasan pada kx sebab – sebab terjadinya nyeri
b.      R/ : kx tidak merasa cemas dan mengerti sebab – sebab nyeri.
c.       Anjurkan teknik distraksi dan relaksasi
3.      R/ : Menurunkan ketegangan otot, sendi dan melancarkan peredaran darah sehingga dapat mngurangi nyeri.
a.       Beri dorongan pada klien untuk melakukan mobilisasi secara bertahap.
b.      R/ : Menghindari kekakuan sendi otot dan penekanan pada daerah tertentu
c.       Laksanakan instruksi dokter untuk pemberian obat analgesik
4.      R/ : Analgesik berfungsi sebagai depresan system syaraf pusat sehingga dapat mengurangi atau menghilangkan nyeri.

B. Potensial terjadi infeksi adanya luka pada okerasi.
Tujuan : Luka operasi tidak terjadi infeksi
Kriteria hasil : tidak ada tanda – tanda infeksi / radang (color, dolor, rubar, tumor,    functio laesa).
Rencana: Beri penjelasan pada klien perlunya menjaga kebersihan daerah luka operasi
1.      R/ : Anergiotik berfungsi untuk membunuh kuman dan mencegah infeksi R/ : Dengan penjelasan diharapkan kx mengerti tentang pentingnya menjaga kebersihan daerah luka operasi.
a.       Observasi tanda – tanda infeksi pada daerah operasi
2.      R/ : Respon jaringan terhadap infeksi di manifestasikan dengan oedem, kemerahan, dan berkurangnya epitelisasi atau granulasi kulit.
a.       Periksa kulit untuk memeriksa adanya infeksi yang terjadi.
3.      R/ : Gangguan pada integritas kulit atau dekat dengan lokasi operasi adalah sumber kontaminasi luka.
a.       Rawat luka operasi dengan tekhnik aseptik
4.      R/ : Tindakan aseptik akan menghangat pertumbuhan kulitan dan menjaga luka operasi dari infeksi.
a.       Observasi gejala kardinal                                                                                           
5.      R/ : Mengetahui perkembangan kesehatan kx dan peningkatan suhu merupakan salah satu tanda infeksi.
a.       Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian antibiotik.


C. Gangguan mobilitas fisik b/d nyeri
          Tujuan : pasien mampu mobilisasi
          Kriteria Hasil : -pasien mampu melakukan pergerakan secara bertahap
                           -pasien bisa beraktifitas mandiri
Rencana : Beri motivasi & latihan pada pasien untuk beraktifitas
1.R/ : meningkatkan perasaan untuk beraktivitas
Ajarkan teknik mobilisasi di tmpat tidur
2.R/ : melatih menggerakan anggota tubuh
Anjurkan keluarga untuk memotivasi dan membantu melatih mobilisasi pasien
3.R/ : keluarga punya peran penting membantu pasien
Tingkatkan aktifitas secara bertahap
R/ : meningkatkan mobilitas pasien  


BAB IV
PENUTUP

A.    KESIMPULAN.
Secara garis besar, dapat ditarik simpulan Hernia adalah suatu penonjolan isi suatu rongga melalui pembukaan yang abnormal atau kelemahannya suatu area dari suatu dinding pada rongga dimana ia terisi secara normal
B.     SARAN.
Kami menyarankan agar mayarakat lebih sadar dan dapat mengawasi anggota keluarga akan penyakit hernia yang terjadi karna sebagian dinding rongga lemah yang merupakan cacat bawaan atau keadaan yang di dapat sesudah lahir.
            Kami berharap makalah ini dapat menjadi tambahan referensi pengetahuan mengenai hernia. 


DAFTAR PUSTAKA


Black, M., Joyce, Ester, 1997, Medical Surgical Nursing Clinical Management for Continuity of Care, USA
Brunner and Suddarth, 1980, Medical Surgical Nursing, J.B. Lippincott Company, Philadelphia, USA
Donna, L., Wong, Marilyn Hockenberry-Eaton, Marilyn L. Winke David Wilson, et al, 1999, Wholey and Wong’s Nursing Care of and Children, St. Louis, Mosby, USA
Kendarto, 1994, Hernia, HDW Ilmu Bedah I, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

NANDA. 2005. Nursing Diagnosis : Definition and Classification 2005-2006. NANDA International. Philadelphia.